666
Venezuela kini sudah melampaui Arab Saudi sebagai pemilik cadangan minyak terbukti terbesar kedua dunia.
Cadangan
di negara Amerika Selatan ini berada di 296,5 miliar barel pada akhir
tahun lalu. Sedangkan Arab Saudi memiliki 265,4 miliar barel, BP Plc
mengatakan dalam Tinjauan Tahunan Statistik Energi Dunia. Perkiraan 2010
untuk Venezuela meningkat dari 211,2 miliar dalam laporan sebelumnya.
Presiden
Hugo Chavez ingin meningkatkan lebih dari dua kali lipat kapasitas
produksi minyak negara itu menjadi 6 juta barel per hari pada 2019,
menurut rencana pemerintah yang dirilis 12 Juni. Ini jika ia terpilih
kembali pada Oktober mendatang.
Menteri
Perminyakan Venezuela Rafael Ramirez mengatakan harga minyak harus lebih
tinggi dari US$ 100 per barel. Penurunan harga minyak mentah sekarang
ini berbahaya bagi produsen, Ramirez mengatakan 12 Juni di Wina, dimana
Organisasi Negara Pengekspor Minyak bertemu untuk memutuskan kuota
produksi.
Minyak berjangka Brent naik 54 sen atau 0,6% menjadi US$ 97,67 per barel di ICE Futures Europe siang tadi di Singapura.
Cadangan
global naik menjadi 1,65 triliun barel pada akhir tahun lalu, naik 1,9%
dari angka revisi di 1,62 triliun pada 2010, kata BP. Venezuela
sekarang memegang 18% cadangan dunia.
BP merevisi perkiraan
sebagian cadangan karena perusahaan menerbitkan laporannya pada Juni,
sebelum sebagian besar pemerintah mengeluarkan angka cadangan tahunan
mereka, kata Robert Wine, juru bicara BP.
“Catatan rata-rata harga
minyak tahun lalu juga memiliki dampak, meningkatkan kelangsungan hidup
komersial dari cadangan yang sulit dijangkau,” katanya.
Arab
Saudi sekarang mengikuti Venezuela dengan pangsa 16% dari cadangan
minyak dunia terbukti, menurut laporan tersebut. Kanada menempati urutan
ketiga dengan 175,2 miliar barel, atau 11% dari total, tidak berubah
dari jumlah revisi untuk 2010.
Rusia, produsen terbesar minyak
mentah dunia, mendongkrak cadangannya menjadi 88,2 miliar barel dari
revisi 86,6 miliar setahun sebelumnya, menurut BP. Pangsa Rusia dari
total adalah 5,3%.
Cadangan di Norwegia meningkat tahun lalu,
gebrakan setelah 11 tahun menurun. Cadangan negara itu naik menjadi 6,9
miliar barel, dibandingkan angka revisi 6,8 miliar pada 2010.
BP
mengatakan, estimasi dalam laporannya adalah kombinasi dari
sumber-sumber resmi, data OPEC dan estimasi pihak ketiga lainnya.
Cadangan termasuk kondensat gas dan gas alam cairan, serta minyak
mentah. [ast]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar