666 -
Citra Dewan Perwakilan Rakyat di mata publik terus merosot. Survei
terakhir yang dilakukan Soegeng Sarjadi Syndicare pada 14-24 Mei lalu
terhadap 2.192 responden menunjukkan 47 persen responden menyatakan DPR
sebagai lembaga terkorup. "Mayoritas responden mengatakan anggota DPR
sekarang tidak menjalankan tugas sebagai wakil rakyat," kata koordinator
survei, Muhammad Dahlan di Hotel Four Season, Rabu, 6 Juni 2012.
Menurut Dahlan 62,4 persen responder setuju anggota DPR hanya mencari nafkah di Senayan. Responden juga menganggap lembaga legislatif itu tidak berhasil mewakili masyarakat. DPR dianggap sebagai lembaga yang hanya mewakili orang-orang partai. Hanya 29,1 persen responden yang merasakan anggota DPR sudah menjalani peran sebagai wakil rakyat.
Menurut Dahlan 62,4 persen responder setuju anggota DPR hanya mencari nafkah di Senayan. Responden juga menganggap lembaga legislatif itu tidak berhasil mewakili masyarakat. DPR dianggap sebagai lembaga yang hanya mewakili orang-orang partai. Hanya 29,1 persen responden yang merasakan anggota DPR sudah menjalani peran sebagai wakil rakyat.
Kekecewaan masyarakat ternyata tidak hanya pada DPR. Institusi penegak hukum ternyata juga dianggap lembaga yang korup. Kantor pajak menempati urutan kedua dengan 21,4 persen suara, kepolisian, 11,3 persen, partai politik, 3,9 persen, kejaksaan agung, 3,6 persen, kehakiman 2,6 persen, dan Mahkamah Konstitusi 1 persen.
Bahkan juga ada 0,5 persen responden yang mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga melaksanakan praktek korup. Lembaga kepresidenan disebut 0,2 persen responden tak lepas dari praktek korup.
IRA GUSLINA SUFA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar