Senin, 04 Juni 2012

Indonesia Akan Stop Ekspor Batu bara

Nusa Dua – Pemerintah berencana untuk menghentikan ekspor batu bara ke luar negeri. Hal ini mengingat kurangnya pasokan untuk pasar domestik.

"Bukan berarti tidak ada ekspor, tetapi bila kebutuhan dalam negeri masih kurang atau belum mencukupi maka ekspor harus distop dulu. Ekspor hanya bisa terjadi jika semua kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi," ujar Menteri ESDM Jero Wacik di depan ratusan pengusaha dari berbagai negara di dunia dalam acara Coaltrans Asia ke-18 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Senin (4/6/2012).



Menurutnya, pemerintah Indonesia saat ini berpikir keras untuk melakukan penyetopan ekspor batu bara ke luar negeri. Kemungkinan penyetopan ekspor tersebut sangat besar, terutama bila kebutuhan batu bara dalam negeri masih kurang atau belum mencukupi.

Saat ini, penggunaan energi di Indonesia masih didominasi oleh minyak bumi, yang diperkirakan akan habis sebelum 2025. Alhasil, batu bara merupakan produk unggulan energi di dunia yang harus diberdayakan. Indonesia pun dinilai bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, dilihat dari sumberdaya yang ada.

Kebijakan pembatasan ekspor akan diatur dalam regulasi secepatnya. Menurutnya, peran batu bara dalam bauran energi di Indonesia sangat siginifikan yakni berkontribusi hingga 24%. Sementara, minyak masih menjadi dominasi untuk sementara waktu yakni 49,7%, gas 20% dan energi terbarukan 5,7%.

Adapun sasaran energi bauran (energi mix) 2025 nantinya tidak bisa hanya mengandalkan minyak, yang akan makin langka. Gas akan didorong hingga mencapai kisaran 20%. Batu bara didorong hingga 37% dan energi terbarukan 25,9%. [ast

 Sumber : ekonomi.inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar