Sabtu, 16 Juni 2012

Bentrokan Polisi Vs Petani di Paraguay, 16 Orang Tewas

666

Asuncion, Sengketa tanah di Paraguay berujung pada bentrokan antar polisi dan sejumlah buruh tani setempat, yang memakan korban jiwa. Dilaporkan sedikitnya 16 orang tewas dalam bentrokan berdarah yang dipicu sengketa tanah cagar alam ini.

Bentrokan berdarah yang terjadi di wilayah Curuguaty, sekitar 250 km dari ibukota Asuncion ini, menarik simpati dan keprihatinan pemerintah Paraguay. Menteri Dalam Negeri Paraguay, Carlos Flizzola, menuturkan korban tewas terdiri atas 7 orang polisi dan 9 orang petani. Sedangkan sebanyak 80 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat bentrokan ini.



Bentrokan ini diawali oleh pendudukan sejumlah buruh tani di sebuah cagar alam di Curuguaty yang tidak ingin tanah tersebut dimiliki oleh pihak swasta. Beberapa saat kemudian, polisi datang ke lokasi untuk mengusir para buruh tani tersebut.

Namun mereka menolak untuk meninggalkan lokasi dan bentrokan pun tak terhindarkan. Bentrokan semakin parah karena sejumlah buruh tani membawa senjata api. Polisi menilai mereka sengaja mempersiapkan senjata untuk melawan polisi.

"Para buruh tani membawa senapan M16 berkaliber tinggi. Mereka benar-benar berniat membunuh kami. Ini adalah situasi yang sangat kritis," ujar pejabat kepolisian Canindeyu, Walter Gomez, kepada televisi lokal 13 dan dilansir oleh AFP, Sabtu (16/6/2012).

Secara terpisah, Presiden Paraguay Fernando Lugo ikut memberi komentar atas bentrokan berdarah ini. Lugo menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan memberi dukungan penuh kepada polisi yang bertugas.

Tidak hanya itu saja, Presiden Lugo bahkan telah memanggil Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanan Paraguay, serta Komandan Militer Paraguay, untuk membahas situasi tersebut. Pembahasan ini difokuskan untuk mempertimbangkan apakah perlu dinyatakan kondisi darurat di wilayah tersebut.

Novi Christiastuti Adiputri, (nvc/vit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar