Selasa, 03 Juli 2012

Golkar dan Demokrat Balapan Korupsi..

Oleh : Ajinatha 
 
Agak miris ya membaca pemberitaan media akhir-akhir ini, kasus korupsi yang ada ada belum tuntas-tuntas, kasus korupsi yang baru pun terkuak pula. Sampai capek rasanya mengamati kasus korupsi, karena gak ada habisnya. Dua Partai besar di Republik ini seperti berlomba dalam hal korupsi, bukan dalam hal prestasi. Kesempatan dan jabatan benar-benar dimanfaatkan untuk menumpuk kekayaan.

Baru saja mendengar Fadel Muhammad diperiksa Kejaksaan di Gorontalo, eh Menakertrans, Agung Laksono juga dipanggil KPK. Anas Urbaningrum kembali diperiksa KPK besok, rabu (4/77/2012), menyusul pula Dra. Hartati Mudaya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat di Cekal KPK. Semua diduga terlibat dalam kasus korupsi, dan semua nama tersebut merupakan praktisi Partai Politik.

Korupsi kok dijadikan lomba ya, mestinya prestasi kerja yang harus saling berlomba. Apakah memang jabatan dan kesempatan yang ada dalam partai politik itu hanya digunakan untuk menumpuk harta dan kekayaan, sementara rakyat kebanyakan masih sulit mencari kerja untuk makan. Inikan ironi yang mereka pertontonkan, seakan tanpa dosa dan perasaan bersalah sama sekali.
Ini mungkin baru sebagian kecil dari sekian banyak kasus korupsi yang belum terkuak, mulai dari daerah sampai ke pusat para pejabat mulai terjerat. Ini jangan dianggap kasus yang main-main, semoga saja KPK pun tidak main-main dalam menjerat para pejabat yang tersangkut kasus korupsi. Kalau kasus korupsi sudah menyentuh pejabat dilevel menteri, bukan mustahil kasus seperti ini akan menjerat para pejabat kelas teri.

Mungkin sebagian besar rakyat di Republik ini pun sudah capek mengikuti berbagai kasus korupsi saat ini, karena kasus korupsi ini sudah hampir merata menyentuh pejabat negara. Semua kasus ini ditangani oleh KPK, lantas bagaimana dengan lembaga dan institusi hukum yang lainnya, apakah mereka pun sudah menjadi bagian dari berbagai kasus korupsi, sehingga mereka pun tidak lagi peduli terhadap berbagai kasus tindakan kejahatan korupsi. Oh Tuhan..apakah memang sudah hancur negeri ini….. 

kompasiana.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar